Kisah Nabi Ibrahim (Abraham), istrinya Hajar, dan putranya Ismail adalah salah satu cerita paling mendalam dan menginspirasi dalam sejarah Islam. Kisah ini memiliki keterkaitan yang erat dengan ibadah haji furodah yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini. Peristiwa-peristiwa penting dalam kisah mereka menjadi dasar bagi pelaksanaan haji, yang di antaranya meliputi tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Artikel ini akan mengulas kisah Nabi Ibrahim dan Hajar dalam konteks haji furodah serta makna spiritual yang terkandung di dalamnya.
1. Perintah Allah untuk Meninggalkan Hajar dan Ismail
Kisah Nabi Ibrahim dengan Hajar dan Ismail dimulai dengan perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya di sebuah lembah yang tandus di tanah yang sekarang kita kenal sebagai Mekah. Pada waktu itu, Mekah adalah daerah yang sangat kering dan tidak memiliki sumber air yang cukup. Perintah Allah ini merupakan ujian berat bagi Nabi Ibrahim, namun beliau menjalankan perintah Allah dengan penuh ketaatan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Ibrahim (14:37) yang artinya:
“Ya Tuhan kami, aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki tanaman dekat rumah-Mu yang dihormati, agar mereka mendirikan salat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan beri mereka rezeki berupa buah-buahan, agar mereka bersyukur.”
Perintah ini bukan hanya ujian bagi Nabi Ibrahim, tetapi juga bagi Hajar yang harus meninggalkan kehidupannya yang sebelumnya nyaman. Mereka berdua menjalani perintah Allah meski harus menghadapi rasa cemas dan penuh ketidakpastian.
2. Sumur Zamzam: Mukjizat dan Keajaiban Allah
Setelah Nabi Ibrahim AS meninggalkan Hajar dan Ismail di lembah yang tandus itu, mereka bertahan dengan sedikit makanan dan air yang ada. Ketika persediaan air habis, Hajar yang khawatir akan keselamatan anaknya, mulai mencari air dengan berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah. Ia melakukannya sebanyak tujuh kali, namun tak juga menemukan air.
Pada saat itulah, Allah SWT mengirimkan malaikat Jibril untuk membantu. Malaikat Jibril memukul tanah dengan sayapnya, dan dari tempat tersebut muncul air yang melimpah. Air tersebut dikenal dengan nama “Zamzam” yang berarti air yang tidak pernah habis. Ini menjadi salah satu mukjizat yang menandai keajaiban dan kasih sayang Allah terhadap keluarga Nabi Ibrahim.
Air Zamzam hingga saat ini menjadi simbol berkah dan keberlanjutan, serta menjadi bagian dari ritual haji furodah, di mana setiap jamaah haji mengelilingi Ka’bah dan meminum air Zamzam sebagai bagian dari proses ibadah mereka.
3. Pembentukan Ka’bah dan Perintah Membangun Rumah Allah
Allah kemudian memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah bersama putranya, Ismail. Ka’bah yang dibangun di Mekah menjadi rumah suci yang pertama untuk menyembah Allah. Setelah selesai membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim berdoa, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surah Ibrahim (14:37):
“Ya Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan beri rizki penduduknya dengan buah-buahan, siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir.”
Doa Nabi Ibrahim ini menunjukkan harapan agar Mekah menjadi tempat yang aman dan penuh berkah bagi umat Islam. Ka’bah menjadi titik pusat ibadah umat Islam, tempat mereka bertawaf dalam haji.
4. Makna dan Hikmah dari Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar dalam Haji Furodah
Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar mengandung banyak pelajaran dan hikmah yang sangat penting bagi umat Islam. Di bawah ini adalah beberapa poin penting yang dapat diambil sebagai pedoman dalam pelaksanaan ibadah haji:
- Ketaatan kepada Allah: Kisah ini menunjukkan betapa ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah sangat tinggi, meski perintah tersebut sangat berat. Ia tidak ragu untuk meninggalkan keluarganya di tempat yang tandus, yakin bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk selalu taat kepada Allah, meskipun sering kali perintah-Nya tidak mudah dipahami.
- Pengorbanan: Nabi Ibrahim dan Hajar mengorbankan kenyamanan dan kestabilan hidup demi melaksanakan perintah Allah. Mereka menghadapi tantangan besar, tetapi tetap percaya bahwa setiap ujian adalah jalan menuju kedekatan dengan Allah. Pengorbanan ini adalah pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, baik dalam ibadah maupun dalam menjalani kehidupan.
- Keberkahan Air Zamzam: Air Zamzam yang keluar dari bumi sebagai mukjizat menunjukkan bagaimana Allah menurunkan pertolongan-Nya secara tidak terduga. Air Zamzam yang tak pernah habis menjadi simbol bahwa Allah akan selalu memberikan keberkahan dan kecukupan bagi umat-Nya yang beriman dan bertakwa.
- Pentingnya Persatuan dalam Ibadah: Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar menunjukkan bahwa mereka berdua berperan penting dalam menjalani ujian ini bersama-sama. Ini mengajarkan umat Islam pentingnya kebersamaan, saling membantu dalam ibadah, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan di antara sesama.
- Haji sebagai Pengingat Kembali kepada Allah: Ritual haji, seperti tawaf di Ka’bah, sa’i antara Safa dan Marwah, dan wukuf di Arafah, semuanya mencerminkan perjalanan spiritual yang berakar pada kisah Nabi Ibrahim dan Hajar. Umat Islam yang menunaikan haji furodah mengenang kisah perjuangan keluarga Nabi Ibrahim sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan untuk memperbaharui komitmen mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan taat kepada Allah.
Kesimpulan
Kisah Nabi Ibrahim dan Hajar merupakan salah satu kisah yang sangat mendalam dalam sejarah Islam. Perjalanan mereka menghadapi ujian Allah di lembah Mekah, serta keberkahan yang mereka terima, menjadi dasar dari pelaksanaan ibadah haji furodah yang dilakukan oleh umat Islam hingga saat ini. Setiap ritual dalam haji, seperti sa’i antara Safa dan Marwah dan tawaf di Ka’bah, merupakan bentuk pengingat akan pengorbanan dan ketaatan Nabi Ibrahim, Hajar, dan Ismail. Kisah ini mengajarkan umat Islam tentang pentingnya ketaatan kepada Allah, pengorbanan dalam menjalani perintah-Nya, dan keberkahan yang akan datang dari-Nya.
Dengan memahami kisah ini, umat Islam semakin mendalami makna spiritual dari haji furodah dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.