Mekkah adalah salah satu kota paling suci dalam Islam, dan sejarahnya memiliki akar yang sangat dalam, termasuk pada masa Nabi Ibrahim (Abraham) AS. Berikut adalah rangkuman sejarah Mekkah pada zaman Nabi Ibrahim berdasarkan tradisi Islam:
1. Perintah untuk Meninggalkan Hajar dan Ismail
- Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk membawa istrinya, Hajar, dan putranya, Ismail, ke sebuah lembah yang tandus dan gersang, yang kelak menjadi Mekkah.
- Lembah ini tidak memiliki sumber air atau vegetasi pada waktu itu, tetapi Nabi Ibrahim mengikuti perintah Allah dengan penuh keimanan.
- Setelah meninggalkan Hajar dan Ismail dengan sedikit bekal makanan dan air, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah agar menjaga keluarganya. Doanya tercatat dalam Al-Qur’an (QS. Ibrahim: 37):
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati…”
2. Munculnya Air Zamzam
- Ketika persediaan air habis, Hajar berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air. Peristiwa ini menjadi cikal bakal ritual Sa’i dalam ibadah haji.
- Dalam kegelisahan Hajar, Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menghentakkan tanah, sehingga memancarlah air Zamzam di dekat kaki Ismail.
- Air Zamzam menjadi sumber kehidupan yang menarik kafilah-kafilah untuk singgah, dan lambat laun kawasan ini mulai dihuni oleh suku-suku Arab, termasuk suku Jurhum.
3. Pembangunan Ka’bah
- Ketika Ismail tumbuh dewasa, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah bersama putranya.
- Ka’bah dibangun sebagai rumah ibadah pertama yang didedikasikan untuk menyembah Allah SWT. Pembangunannya disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 127):
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'”
- Batu Hajar Aswad (batu hitam) juga ditempatkan di salah satu sudut Ka’bah sebagai bagian dari bangunan suci tersebut.
4. Ka’bah Sebagai Pusat Ibadah
- Setelah pembangunan Ka’bah, Nabi Ibrahim AS menyerukan kepada umat manusia untuk menunaikan ibadah haji. Seruan ini diabadikan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hajj: 27):
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
- Seruan Nabi Ibrahim diterima oleh umat manusia hingga kini, dan ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam.
5. Mekkah Menjadi Kota Suci
- Berkat keberadaan Ka’bah dan air Zamzam, Mekkah berkembang menjadi pusat spiritual dan perdagangan.
- Ka’bah menjadi simbol tauhid, meskipun pada masa-masa berikutnya sempat terjadi penyimpangan dengan dimasukkannya berhala-berhala ke dalam Ka’bah oleh suku-suku Arab sebelum Islam.
Penutup
Sejarah Mekkah pada zaman Nabi Ibrahim menegaskan pentingnya keimanan, ketaatan kepada Allah, dan perjuangan dalam menghadapi ujian. Kota ini kemudian menjadi pusat peradaban spiritual yang terus dihormati hingga kini oleh umat Islam di seluruh dunia.